Banyak orang bertanya, kenapa anak-anak saya bisa begitu pandai-pandai, mandiri dan terlebih kreatif, penuh ide dan inspirasi, anak dengan drive dan memotivasi diri sendiri untuk selalu berkarya. Dalam hal seni, ketiga anak saya pemain piano, nomor tiga ada tambahan suka sekali melukis, membuat art paper, membuat boneka tangan dan aneka gift dari hasil jahit menjawait lainnya. Sekali lagi, anak baik, anak pandai dan anak kreatif tidak turun dari langit.
Saya punya teman dengan 5 orang anak, semuanya pendiam, tidak kreatif, dan juga tidak pandai, tidak memiliki ide, inisiatif, hanya melakukan apa yang disuruh. Di kelas dan dalam pergaulan dengan teman-teman, hanya mengikuti dan tidak ada ususl atau inisiatif. Orang tua konseling dan saya ke rumahnya.
Saya segera mengerti, kenapa anak-anak mereka tidak bertumbuh kreatifitasnya. Rumah mereka terlalu rapi, penuh kristal, bunga kering, furniture yang mewah dan rapi. Semua tamu tentu akan kagum, hanya sayang rumah seperti itu menjadi semacam ‘penjara’ bagi anak-anak usia 0-7 tahun.
Setiap anaknya mau bergerak atau berjalan agak kencang, apalagi berlari, mamanya segera berteriak “Hati-hati!” Ketika anaknya menempel hasil mewarnai di dinding, yang tentu ‘merusak’ keindahkan interior design yang mewah, maka meledaklah amarah orang tua.
Secara jangka panjang, tanpa sadar, kondisi atmosfir seperti ini, mencetak anak tidak berani bertindak, tertekan, tidak berani berekspresi.
Siapa yang tidak mau punya rumah rapi, apalagi ketika saya banyak melakukan binis ekspor dan banyak traveling ke luar negri, mendapat hadiah dari relasi bisnis, cristal Checkoslovakia, Bohemia dll. Namun saya dan isteri sepakat, selama anak paling kecil belum melewati usia 8 tahun, kami menyimpan semua di box, dan kami bebaskan anak-anak untuk membuat rumah mereka sebagai Rumah Kreatifitas.
D ruang tamupun ada beberapa tempelan hasil karya anak-anak ketika mereka sekolah PG dan TK, entah kertas dengan corat-coret atau gambar yang diwarnai. Kadang saya pulang dan menjumpai meja kursi disusun terbalik, korden melintang dan ada tali membentang, dan anak-anak bercerita, mereka membuat ‘kapal layar’ dengan itu semua.
Jika ruang tamu, ruang keluarga mereka ‘acak-acak’ seperti itu, maka jangan tanya bagaimana di dalam kamr mereka. Sampai hari ini, ketika mereka SMP-pun kamar mereka penuh tempelan. Tentunya bukan hasil karya mewarnai, tetapi aneka poster. Hanya saya senang, karena bukan poster aktor atau artis, tetapi poster buatan sendiri, yang berisi kata-kata motivasi atau target dan ‘goal setting’ mereka dalam bentuk poster atau kollase.
Dalam usia emas (0-6 atau bisa hingga 8 tahun), biarkan mereka dengan bebas mengeksplorasikan segala fungsi-fungsi kecerdasan, maka keandaian, kreatifitas, keberanian mencoba dan berkarya, akan berkembang luar biasa. Inilah cara praktis meningkatan ‘spacial intelligence’ dan karakter mereka, dan hal-hal seperti inilah yang justru membuat mereka akan lebih berhasil di kemudian hari, daripada nilai-nilai akademik, namun tidak kreatif dan tidak berani mencoba.
Rumah bukan menjadi semacam ‘sangkar emas’ yang indah namun ‘memenjarakan’ kreatifitas mereka. Mari kita buat, supaya rumah benar-benar menjadi Rumah Kreatifitas mereka, tempat tinggal mereka, home base atau sarang mereka.
Mau melatif anaknya kreatif? Tersedia KREATIF PAPER HHK. Tersedia di Paper Klip, MLM IFA atau bisa juga via www.hhkonline.com