Minggu, 29 Mei 2011

Mendidik Anak Remaja


Jadi Sahabat Anak Remaja

Anak remaja, anak tanggung, anak kecil bukan, dewasa belum. Mereka tidak mau dianggap dan diperlakukan seperti anak kecil, tetapi kita juga belum percaya sepenuhnya, karena kenyataannya mereka memang belum dewasa. Inilah awal akar konflik.  Bukan hanya belum dewasa, justru penuh gejolak, baik gejolak emosi maupun hormonal. Khususnya remaja wanita, mereka memasuki tahap baru, yang belum mereka alami sebelumnya, tubuh biologis mereka mulai menghasilkan telur, yang ketika tidak dibuahi menjadi menstruasi. Hormonal mereka mencari keseimbangan baru, jiwa mereka mencari jati diri. Inilah masa krusial, di persimpangan jalan, apakah dia akan menjadi anak nakal, binal, terlibat pornografi atau menjadi anak-anak dengan mimpi dan cita-cita besar dan bergairah mengejar masa depan.

Hal terpenting, menjadi sahabat bagi mereka. Saya ulangi pernyataan saya di edisi sebelumnya; “Saya sekarang hidup, dengan pikiran, bukan hanya bagaimana ‘menyenangkan TUHAN’, tetapi juga bagaimana ‘menyenangkan hati anak’. Kita tidak boleh memaksakan citra kita atau konsep kita kepada anak-anak, tentang apa yang harus mereka pakai atau lakukan, sebaliknya, kita boleh menyesuaikan dengan mereka, untuk menjadi sahabat mereka”. 
 
Saya menghadapi banyak pertanyaan sejenis; “Pak bagaimana supaya anak remaja saya punya attitude yang baik, supaya dia menurut dan tidak memberontak, supaya ... dll” yang intinya SUPAYA ANAK SAYA BERUBAH.

Jawabannya, seberapa jauh anda mau berubah untuk anak anda ! Apakah anda memimlih duduk di coffee shop atau starbuck dan membaca majalah atau sibuk bb sebagai ganti menemani anak anda menelusuri outlet demi outlet dari mall ke mall? Apakah anda lebih memilih pakain dan gaya untuk membangun image/ citra anda dan menasehati anak anda berpakaian seperti image yang anda ingin anak anda pakai, atau sebaliknya, justru anda yang menyesuaikan dengan anak anda? Apakah anda mau menyediakan waktu untuk DIAM dan MENDENGAR sebagai ganti ‘menasehati’ (menurut anda, tetapi menurut anak anda, anda kotbah, nyerocos atau bahkan dengan istilah yang pedas ... anda mbacot!) Seberapa sering anda mau bermain dengan mereka? Nonton bareng? Sepeda atau renang atau olah raga lainnya dengan mereka?

Anda akan berkata, saya sibuk, saya banyak bisnis, pelayanan, kegiatan sosial dan saya tidak ada waktu. Itulah masalah anda. Anda bisa memberi biaya, dana tetapi anda tidak bisa memberi yang paling mereka butuhkan, waktu! Kebersamaan, persahabatan, membangun hubungan, menjadi sahabat butuh satu hal, yaitu waktu. Sebelum kita mengubah anak kita, kita harus menjadi sahabatnya dan itu butuh waktu serta kesediaan menyesuaikan diri.  Seberapa jauh kita menyesuaikan diri dengan anak, hal sebaliknya akan terjadi.





Melalui awal seperti ini, hubungan akan terjalin, dan anak berubah? Tidak secepat itu ! Tetapi inilah awal dari sebuah komitmen untuk menjalin hubungan. Remaja bukanlah anak kecil, tetapi belum dewasa, yang mereka butuhkan bukan guru, bukan mentor, bukan orang tua, tetapi SAHABAT.  Lihatlah betapa anak-anak remaja sangat lengket dengan sahabatnya, karena itulah yang penting dalam hidupnya.

Anda pernah remaja, anda pernah punya sahabat? Renungkan bagaimana anda bersikap dengan seorang sahabat, dan itulah yang perlu anda lakukan dengan anak anda.

Kalau sahabat anda cerita dia ditaksir orang lain apa yang anda lakukan? Anda tidak marah bukan? Anda cari tempat dan ingin DENGAR ceritanya dan bukan memberi nasehat !!  Jadilah SAHABAT anak anda, dan anda akan melihat ‘mujizat’ terjadi dalam sikap anak anda.

Bergabunglah ke group maupun wall/ komunitas facebook dengan nama INSPIRASI MENDIDIK ANAK, untuk tips-tips lainnya. Sekarang tersedia puluhan episode Video Streaming yang bisa di lihat di YOU-TUBE, dengan nama Inspirasi Jarot Wijanarko, GBU www.thehappyholykids.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar